Peran Teknologi dan Informasi untuk IKM

Nama : M. Rizky Hadiyanto
NPM : 23219488
Kelas : 1EB13

1.     Pendahuluan
1.1  Latar belakang
Kita berada di era di mana teknologi dan informasi sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Tak hanya para individu saja yang membutuhkan teknologi dan informasi ini tetapi suatu industri sangat membutuhkan teknologi tersebut untuk mempermudah proses bekerja dalam suatu industri. Kinerja industri merupakan suatu hal sangat penting dalam meningkatkan perekonomian negara. Oleh karena itu, industri temasuk industri kecil dan menengah memerlukan suatu teknologi sebagai alat dalam mempermudah proses kerjanya.
Berdasarkan data kemenperin diketahui jumlah industri kecil dan menengah (IKM) mencapai 44juta. Akan tetapi, 99% memiliki masalah yaitu dalam mengembangkan usahanya. Sejumlah persoalan yang dihadapi industri kecil dan menengah seperti keterbatasan kemampuan digital marketing, produksi yang belum stabil, pengelolaan supply chain, serta pengelolaan data yang dapat meningkatkan efektif dan efisiensi bisnis.
Masalah tersebut harusnya bisa diselesaikan bila semua IKM memiliki dan menggunakan teknologi dan informasi sebagai penunjang aktivitas dalam industri. Belum lagi, sekarang adalah era industri 4.0 di mana di negara maju yang telah menerapkan industri 4.0 hampir semua proses dikerjakan menggunakan komputer dan mesin. Sehingga proses dan output yang dihasilkan menjadi lebih baik.

1.2     Rumusan masalah
1.      Pengenalan IKM
2.      Apa peran IKM untuk negara Indonesia?
3.      Bagaimana teknologi informasi dapat membantu kinerja IKM
4.      Apakah dengan adanya Teknologi informasi pada IKM akan membuat perekonomian indonesia menjadi lebih baik?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu IKM
2.      Untuk mengetahui peran IKM untuk negara indonesia
3.      Untuk mengetahui apakah dengan adanya digitalisasi IKM akan menjadi lebih baik?
5.      Untuk mengetahui apakah dengan adanya Teknologi informasi pada IKM akan membuat perekonomian indonesia menjadi lebih baik?

     2.    Pembahasan
2.1  Pengenalan IKM
Pengertian tentang Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia sangat bervariasi. Paling tidak ada tiga lembaga yang menggunakan kriteria berbeda, antara lain Biro Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perindustrian, dan Bank Indonesia. Secara umum, dalam pengertian IKM biasanya mencakup sedikitnya dua aspek, yaitu aspek nilai investasi awal (jumlah aset) dan aspek jumlah tenaga kerja. Menurut BPS misalnya, jika tenaga kerjanya 5 sampai 19 orang maka termasuk usaha kecil, sedangkan jika tenaga kerjanya erdiri dari 20 sampai 99 orang maka termasuk usaha menengah. Menurut UU No. 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 1 miliar per tahun. Untuk usaha menengah dibagi dua, yaitu sektor industri yang memiliki aset paling banyak Rp 5 miliar dan untuk sektor nonindustri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 600 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan maksimal Rp 3 miliar per tahun. Di samping itu, terdapat Inpres No. 10 Tahun 1999 yang mendefinisikan usaha menengah adalah unit kegiatan yang mempunyai aset bersih antara Rp 200 juta sampai dengan Rp 10 miliar, di luar tanah dan bangunan tempat usaha. Pengembangan dan pertumbuhan IKM merupakan salah satu motor penggerak yang krusial bagi pembangunan ekonomi di banyak negara di dunia. Berdasarkan pengalaman di negara-negara maju menunjukkan bahwa IKM adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan jumlah wirausahawan yang kreatif dan inovatif dan penciptaan tenaga kerja terampil dan fleksibel dalam proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar yang cepat (Tambunan, 2002).

2.2  Apa peran IKM untuk negara Indonesia
Di Indonesia, tidak dapat diingkari betapa pentingnya peranan IKM terhadap penciptaan kesempatan kerja dan sumber pendapatan masyarakat. Data terakhir dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM menujukkan bahwa sampai pada pertengahan tahun ini, banyaknya IKM di Indonesia mencapai 99,99 persen dari jumlah seluruh unit usaha. Peranan IKM dalam penyerapan tenaga kerja juga sangat besar, yaitu menampung 99,44 persen dari seluruh angkatan kerja yang ada. Selain itu dari sisi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), kontribusi IKM terhadap PDB mencapai 63,11 persen, sementara usaha besar yang merupakan 0,01 persen dari seluruh unit usaha memberikan andil sebesar 36,89 persen terhadap PDB.

2.3  Bagaimana teknologi dappat membantu kinerja Industri Kecil Menengah (IKM)
Di bidang industri, teknologi ini membantu dalam pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dalam definisi teknologi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasinya.
Ia tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras, bahasa program, atau data konstruksi. Di bidang industri ini juga, komputer telah di gunakan untuk mengendalikan mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi, misalnya Computer Numerical Control (CNC) pengawasan numerik atau perhitungan, Computer Aided Manufacture (CAM), Computer Aided Design (CAD), yaitu industri untuk merancang bentuk atau desain sebuah produk yang akan dikeluarkan pada sebuah industri atau pabrik.
Misalkan sebuah mesin serbaguna dalam industri logam sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam yang bervariasi dan jika dibayangkan di kerjakan secara manual akan sangat sulit dikerjakan. banyak pula industri garmen yang di lengkapi dengan kendali komputer, misalnya melakukan pewarnaan, membuat bordir, dan sebagainya.
Proses industri di dalam negara-negara yang teknologis terbelakang dapat dipandang sebagai proses pembangunan bangsa guna mencapai tujuan yang di cita-citakan. Berbagai perusahaan industri, baik yang bergerak dalam sektor retail maupun jasa, telah memanfaatkan teknologi komputer untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan. 
Manfaat teknologi informasi bagi IKM :
·         Sebagai sarana pemasaran yang mudah dan efisien. Penggunaan internet sebagai salah satu sarana pemasaran produk sangatlah umum digunakan dewasa ini. Banyak pelaku IKM melakukan promosi melalui internet karena dinilai lebih mudah, murah dan juga tepat sasaran
·         Meningkatkan efisiensi dalam kegiatan produksi. Dengan semakin berkembangnya komputer, semakin banyak orang yang mulai mengaplikasikannya tidak hanya sebagai alat rumahan, namun juga mulai berkembang sebagai alat produksi di berbagai perusahaan.
·         Menciptakan sinergi atau integrasi perusahaan. Banyak perusahaan yang memiliki beberapa kantor cabang dalam upaya ekspansi bisnisnya.
·         Produktivitas semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas IKM baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.

2.4  Apakah dengan adanya Teknologi informasi pada IKM akan membuat perekonomian indonesia menjadi lebih baik?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bahwa Implementasi Making Indonesia 4.0 akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional. Peluang tersebut tentunya harus dimanfaatkan tidak hanya industri besar, namun juga oleh industri kecil dan menengah.
Beliau mengungkapkan, apabila seluruh sektor industri kecil dan menengah mampu mengimplementasikan industri 4.0 atau industri berbasis teknologi dan informasi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin tinggi. Diperkirakan, sumbangsih diberikan sektor IKM terhadap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 10 persen.
Beliau menambahkan selama ini sektor industri kecil dan menengah sendiri cukup berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Berkaca pada krisis tahun 1999, industri inilah yang tidak berdampak sama sekali.
Nyatanya, kondisi ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja. Melainkan seluruh industri kecil menengah di negara-negara lain pun demikian.

    3.     Penutup
3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan di atas sudah dijelaskan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) sangat membutuhkan teknologi informasi. Karena teknologi informasi banyak sekali mendatangkan manfaat baik untuk aktivitas industri ataupun perekonomian dalam negri. Manfaat yang paling dirasakan untuk IKM adalah efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas perusahaan. Bagi perekonomian dalam negri pastinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna menyejahterakan rakyat indonesia.

Sumber



Komentar